BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia internet semakin lama semakin
berkembang karena manusia selalu mencari terobosan baru. Dalam era globalisasi
sekarang ini dunia informasi berkembang begitu pesat karena ditunjang dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih.Komputer merupakan salah satu alat
guna menunjang perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu suatu lembaga
yang menggunakan komputer dalam mengelola sistem informasinya akan mempunyai
nilai lebih daripada sistem yang diolah secara manual. Dapat dikatakan sistem
informasi yang menggunakan komputer akan menunjang efisiensi dan produktivitas
yang tinggi. Penerapan teknologi informasi telah menyebar hampir di semua
bidang, tidak terkecuali di bidang Penjualan.
Perkembangan dan
penyebaran iptek di indonesia masih sangat lambat dan tidak merata. Perlu suatu
tindakan besar untuk memeratakan dan mempercepat laju perkembangan teknologi di
indonesia, salah satunya adalah dengan program magang ini.
1.2 Maksud dan Tujuan Magang
Tujuan dari
kegiatan Magang ini adalah sebagai berikut :
a.
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
dengan tingkat pengetahuan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan
kerja.
b.
Memperkokoh Link and Match antara dunia pendidikan dengan
dunia kerja.
c.
Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan
pelatihan-pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional.
d.
Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagian dari proses pendidikan.
e.
Membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang sebenarnya di dalam dunia kerja, sebagai
persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dan masyarakat.
Tujuan dari pembuatan Laporan Magang ini
adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai dokumentasi atas segala kegiatan belajar yang
telah dilakukan.
b.
Sebagai bahan pembelajaran waktu yang akan datang/ waktu
mendatang.
c.
Selama pemulihan nilai selama Prakerin/Magang.
1.3 Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan
Magang saya di mulai pada Bulan September 2014 dan pertama kalinya saya di
tempatkan di divisi Admin dan saya di sana mendapatkan tugas memrekap data
pemasukan dan pengeluaran pelatihan Staft dan anak magang selama di SEAMLEC.
1.4.
Sasaran
Sasaran dari kegitan Magang ini adalah :
a.
SEAMOLEC
1.
Agar dapat menambah kerjasama dengan berbagai sekolah di
sekolah di Indonesia maupun Luar Negeri.
2.
Agar dapat menambah lulusan dari SEAMOLEC menjadi lulusan
tebaik.
b.
Siswa (Saya Pribadi)
1.
Agar mengenal bagaimana Dunia Kerja yang sebenarnya.
2.
Agar dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan.
3.
Agar dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan.
4.
Agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Sasaran dari Laporan Magang ini :
a.
SEAMOLEC, sebagai laporan tertulis tentang segala
kegiatan MAGANG yang telah saya lakukan di SEAMOLEC.
b.
Saya Pribadi, sebagai dokumentasi pribadi atas kegiatan MAGANG
saya di SEAMOLEC dan sebagai bahan pembelajaran di masa mendatang.
BAB II
LATAR BELAKANG PRAKTEK
KERJA INDUSTRI
2.1 Gambaran Umum Instansi
2.2. Latar Belakang
Visi Departemen Pendidikan
Nasional menekankan pada pendidikan yang bersifat transformatif yang
menempatkan kegiatan dan agen kependidikan sebagai katalis perubahan masyarakat
Indonesia dari tradisional menjadi lebih maju dan siap menghadapi perubahan
dalam semua aspek kehidupan yang berlangsung dengan cepat. Perubahan yang cepat
tersebut mengharuskan masyarakat untuk menjadi masyarakat berbasis pengetahuan
di mana peran pengetahuan dan teknologi menjadi penting.
Saat ini masyarakat
Indonesia dianggap belum sepenuhnya mampu memanfaatkan perubahan pengetahuan
dan teknologi yang berlangsung terus menerus, sebagai potensi utama untuk
menggerakkan kemajuan masyarakat di berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian
sistem pendidikan di Indonesia diharapkan mampu secara terus menerus
memfasilitasi dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menjawab kemajuan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan diharapkan dapat menyiapkan
peserta didik untuk mampu mengembangkan diri mereka menjadi masayarakat yang
berbudaya, dengan cara menciptakan atmosfer pendidikan yang mendukung dan
proses-proses pembelajaran lain yang kreatif yang melibatkan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran yang mencerahkan.
Strategi Depdiknas untuk
mencapai visi yang telah diuraikan di atas adalah dengan meluaskan akses ke
semua jenjang, jenis dan bentuk pendidikan bagi masyarakat yang
memerlukannya. Perluasan tersebut dicapai bukan hanya dengan membangun
institusi pendidikan baru tetapi dengan meluaskan kapasitas institusi yang
telah ada. Salah satu cara perluasan tersebut adalah dengan mengizinkan
institusi pendidikan dan pelatihan untuk menerapkan sistem dual mode, yaitu
pendidikan tatap muka dan jarak jauh yang keduanya menerapkan pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran di samping
mengembangkan kemampuan TIK sebagai bidang studi. Institusi pendidikan dan
pelatihan diharapkan mampu mengembangkan berbagai program pendidikan formal
maupun non formal, termasuk politeknik, vokasional, profesional, serta program
yang menunjang kegiatan belajar seumur hidup bagi masyarakat yang menginginkannya.
Dengan dibukanya
kesempatan bagi institusi pendidikan formal, non-formal dan informal untuk
menawarkan program pendidikan secara jarak jauh yang memanfaatkan TIK, maka
dirasakan perlu untuk mengembangkan standar untuk menjamin mutu dari
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh insititusi-insitusi
tersebut. Standar tersebut diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan program
pembelajaran jarak jauh yang ingin diselenggarakan oleh suatu institusi.
2.3. SEAMOLEC
SEAMEO Regional Open
Learning Centre (SEAMOLEC) merupakan salah satu pusat yang didirikan oleh
SEAMEO pada tanggal 27 Februari 1997. Tugas utama SEAMOLEC adalah membantu
berbagai institusi dan negara, terutama di Asia Tenggara, dalam mengembangkan
kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan dan menemukan
solusi alternatif melalui pemanfaatan PJJ terutama yang berbasis TIK. Kegiatan
SEAMOLEC meliputi pemberdayaan institusi pendidikan dalam pengembangan PJJ yang
berbasis teknologi komunikasi dan informasi melalui penelitian dan
pengembangan, pelatihan, konsultasi, dan penyediaan jaringan tenaga ahli di
bidang PJJ yang berbasis TIK.
Visi
Menjadi pusat keahlian
dalam bidang PJJ.
Misi
1.
Membantu berbagai institusi dan negara, terutama di Asia
Tenggara, dalam mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pendidikan dan menemukan solusi alternatif melalui pemanfaatan PJJ.
2.
Melayani dan bersinergi dengan institusi pendidikan dan
pelatihan dalam pencapaian satu juta klien pada 2010.
Tujuan
SEAMOLEC bertujuan untuk
menjalankan beragam program responsif dan relevan terhadap berbagai tantangan
nasional maupun regional dalam bidang PJJ. Untuk mencapai tujuan tersebut,
program yang dijalankan SEAMOLEC berfungsi untuk:
a.
Mendiseminasi informasi tentang PJJ serta pemanfaatan
teknologi dalam PJJ.
b.
Mengembangkan kerjasama dengan institusi nasional dan
regional dan dengan pusat-pusat lain di bawah SEAMEO.
c.
Menyediakan beragam pelatihan dalam bidang PJJ yang berbasis
TIK.
d.
Melakukan analisis kebutuhan, penelitian dan pengembangan,
serta evaluasi dalam bidang PJJ yang berbasis TIK.
e.
Memfasilitasi pengembangan dan adopsi sistem pembelajaran
dalam PJJ di Indonesia dan di Asia Tenggara.
f.
Memfasilitasi kerjasama antar ahli bidang PJJ berbasis TIK.
Keanggotaan SEAMEO
Anggota SEAMEO dibagi menjadi tiga, yaitu;
1.
SEAMEO member Countries yang terdiri atas: Brunei Darussalam,
Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand,
Timor Leste dan Vietnam.
2.
SEAMEO Associate Members yang terdiri atas: Australia,
Kanada, Perancis, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Norwegia dan Spanyol.
3.
SEAMEO Affiliate Members:International Council for Distance
Education (ICDE).
2.4 Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
Salah satu bentuk
pendidikan atau pelatihan yang paling tua adalah proses magang
(apprenticeship), yaitu seorang pemula belajar dengan bekerja pada pakar/ahli
untuk dapat menguasai suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu. Pada era
komputer dan jejaring, maka batasan atau kendala tempat dan waktu untuk
mendapatkan akses pada program dan proses pembelajaran dapat dihilangkan atau
dikurangi seminimal mungkin. Komputer memungkinkan presentasi yang bersifat
digital dari pengetahuan untuk pembelajaran, dan meningkatkan kecepatan untuk
mendapatkan dan memproses informasi. Teknologi Komunikasi memungkinkan
penyimpanan, transfer, dan berbagi informasi antar institusi yang tersebar di
wilayah yang sangat luas dan berbeda zona waktu.
Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) ini membuka peluang untuk berbagai alternatif dalam
penyampaian pendidikan dan pelatihan. Secara khusus, perkembangan di teknologi
telekomunikasi membawa kepada perkembangan peralatan pembelajaran yang berbasis
TIK, yang memungkinkan penyampaian materi dan proses pembelajaran yang tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian pada awal abad 21 ini kita
menyaksikan pertumbuhan yang pesat dari jumlah institusi, baik milik pemerintah
maupun swasta yang menawarkan program pendidikan dan pelatihan secara jarak
jauh. Untuk negara-negara dengan jumlah penduduk yang besar seperti Indonesia,
maka sistem PJJ ini menjadi menarik untuk menawarkan program pembelajaran
kepada sejumlah besar peserta yang berada pada wilayah yang tersebar di seluruh
wilayah negara yang luas, tanpa harus membangun fasilitas baru. Beberapa alasan
yang menyebabkan sistem PJJ menjadi menarik sebagai alternatif memecahkan
masalah keterbatasan ruang, waktu, dan sumber daya adalah sebagai berikut.
Daya tampung sistem
pendidikan tatap muka selalu terbatas sesuai dengan kemampuan ruang kelas,
jumlah peralatan yang digunakan, dan ketersediaan serta kemampuan tenaga
akademik dan administratif.
Sistem PJJ ini menarik
bagi orang dewasa yang karena satu dan lain hal harus memperbaharui pengetahuan
dan keterampilan, tetapi karena satu dan lain hal tidak dapat berpartisipasi
pada sistem tatap muka. Mereka ini tersebar di seluruh wilayah negara.
Definisi Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak Jauh
adalah kegiatan pembelajaran/pelatihan yang disampaikan kepada individu peserta
didik yang terpisah secara ruang dan waktu dengan
dosen/instruktur/widyaiswara/tutor dengan memanfaatkan TIK. Keterpisahan
kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari PJJ.
Keterpisahan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta didik
bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Keterpisahan dapat
pula karena jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang
tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut.. Selain itu dalam PJJ
juga menggunakan bermacam metode pembelajaran yang dikomunikasikan melalui
media.
Secara umum dapat
disimpulkan bahwa sistem PJJ didasarkan pada keterpisahan antara peserta didik
dan pengajarnya dalam ruang dan waktu, pemanfaatan (paket) bahan belajar yang
dirancang dan diproduksi secara sistematis, ada fasilitasi untuk interaksi
tenaga dosen dan peserta didik yang tidak terus menerus (non-contiguous),
antara peserta didik dengan peserta didik, tutor, dan organisasi pendidikan melalui
beragam media, serta adanya penyeliaan dan pemantauan yang intensif dari suatu
organisasi pendidikan. Implisit dalam pengertian tersebut adalah kemandirian
peserta didik dalam mengelola proses belajarnya melalui pemanfaatan beragam
pelayanan, baik yang disediakan oleh organisasi pendidikan maupun yang tersedia
di lingkungan sekitar, serta adanya proses perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi yang dilakukan secara sistematis oleh suatu organisasi pendidikan.
Menurut kesepakatan komponen sistem
pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut.
Untuk Kegiatan penjaminan mutu, maka proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut.
Untuk pelaksanaan pendidikan terbuka
dan jarak jauh ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu :
a.
Access: provision of quality education everywhere needed,
b.
Equity: provision of quality of education to everyone
(education for all),
c.
Quality: standardized of quality education everywhere,
everytime, for everybody.
Sedangkan untuk indikator yang perlu diperhatikan yang
sangat khas untuk sistem PTJJ adalah:
a.
Quality of ODL = quality of face to face learning (knowledge,
skills, attitude).
b.
Economics of scale versus price for quality,
c.
Networking vs. self-sufficient,
d.
Sustainability issue (massive versus focused).
Dengan memperhatikan uraian diatas maka standar yang
akan dikembangkan sebaiknya memperhatikan hal-hal tersebut untuk dapat
dijadikan rujukan bagi institusi yang ingin menyelenggarakan PTJJ.
Lebih jauh lagi Standar SEAMOLEC ini dikembangkan
dalam rangka pengembangan SEA-EDUnet yang merupakan kerangka bagi network,
konten pembelajaran dan mekanisme pelaksanaan dari program-program pembelajaran
jarak jauh berbasis ICT dan berwawasan nasional dan regional (Asia Tenggara).
SEA EDUNet terdiri dari tiga komponen sebagai berikut
:
A. Network of Institutions
Jejaring institusi yang
terlibat dalam dunia pendidikan dan pelatihan (formal, informal, nonformal,
pada berbagai jenis dan jenjang) dapat menjadi anggota SEA EduNet ini. Dalam
konteks SEAMOLEC maka insititusi tersebut terbagi menjadi:
a.
Mitra 100, yang merupakan personal, konsultan ekspert di
Indonesia maupun ASEAN mengenai seamolec.
b.
Mitra 150, yang merupakan institusi pendidikan tinggi di Asia
Tenggara termasuk seamolec centre dan p4tk.
c.
Mitra 500, yang merupakan institusi pendidikan dan pelatihan
yang dapat menjadi pusat belajar bagi Mitra 150 atau sebagai pusat pelatihan
pembelajaran berbasis TIK di kabupaten, sekoloah, tempat kursus yang sesuai
standar seamolec (internet connection, program dll).
B. Konten Pembelajaran
Konten pembelajaran dapat
merupakan program-program pembelajaran yang menunjang berbagai konsorsium
program pendidikan terbuka dan jarak jauh, seperti:
a.
Konsorsium Institusi yang menawarkan Program D3TKJ model PJJ,
b.
Konsorsium Institusi yang menawarkan Program Pariwisata model
PJJ,
c.
Konsorsium Institusi yang menawarkan Program Gametechnology
model PJJ,
d.
Konsorsium perguruan tinggi di Asia Tenggara yang berminat
menawarkan program pembelajaran model PJJ ke Asia Tenggara,
e.
Program2 pelatihan dari berbagai lembaga.
Konten pembelajaran dapat juga merupakan
program-program pembelajaran yang dapat menunjang pengembangan profesionalisme
guru, dosen atau masyarakat umum yang berminat. Konten tersebut dapat berupa
RPP untuk sekolah dasar dan menengah, berbagai model pembelajaran untuk
perguruan tinggi dan berbagai model pelatihan yang diminati oleh
masyarakat umum.
C. Mekanisme Pelaksanaan
a. Mekanisme Perencanaan dan
Pengembangan materi program pembelajarana/pelatihan.
b.
Mekanisme Proses pelaksanaan program pembelajaran/pelatihan
secara hybrid, dengan kombinasi, tatap muka dan jarak jauh secara online dengan
menerapkan sistem multicast, IPv6, SEA Radio.
c.
Mekanisme Evaluasi hasil dan proses.
d.
Monitoring dan Evaluasi Program.
e.
Revisi dan pemeliharaan keberlangsungan program (tracer study).
SEAMOLEC Mitra
SEAMOLEC Mitra adalah yang
menjalin kerja sama dengan SEAMOLEC untuk menyelenggarakan program pembelajaran
jarak jauh berbasis TIK baik program perkuliahan maupun pelatihan. Sesuai
dengan standar SEAMOLEC.
Seamolec Mitra terdiri atas:
1.
Institusi penyelenggara program pendidikan yang berhak
memberi ijazah (degree granting institution) D3, S1, S2, S3. Jumlah institusi
tersebut ditrgetkan sebanyak 100 institusi di Indonesia dan 50 institusi di
Asia Tenggara. Muncul istilah Mitra 150.
2.
Institusi penyelenggara program pelatihan berbasis TIK
seperti ICT Centre, KKG, MGMP, Diklat.
3.
SEAMEO centre lain di Asia Tenggara.
Untuk menjadi SEAMOLEC
Mitra selain harus memenuhi standar SEAMOLEC yang telah ditetapkan, juga akan
dikenakan iuran tahunan.
Manfaat menjadi Mitra SEAMOLEC
1.
Menjadi anggota mailing list SEAMOLEC
2.
Akses pada 3 terbitan SEAMOLEC pertahun, yaitu 2 laporan
riset dan 3 publikasi SEAMOLEC info
3.
Mendapat pelatihan gratis 2 kali satu tahun
4.
Dapat melakukan pelatihan modul2 SEAMOLEC di institusi
masing-masing sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5.
Dapat melakukan kolaborasi dengan SEAMOLEC melalui teknologi
multicast.
PJJ pada dasarnya adalah
proses pembelajaran secara jarak jauh, oleh karena itu proses pembelajaran
menjadi penting untuk diuraikan karena akan menentukan kualitas hasil
pembelajaran. Beberapa langkah yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
pembelajaran antara lain:
a.
Pemilihan program berdasarkan kebutuhan.
b.
Pengemasan program pembelajaran yang sesuai dengan
kaidah-kaidah yang baik dan benar.
c.
Pengaturan waktu belajar, waktu tes, dan lain lain.
d.
Pemanfaatan secara efisien dan efektif berbagai bantuan
belajar yang tersedia seperti, tutorial dan pembimbingan akademik dan
konseling.
e.
Ketersediaan sistem yang mudah diakses oleh peserta didik
untuk mendapatkan hal-hal yang tersebut pada butir 1 sampai dengan 4.
BAB III
LAPORAN HASIL
MAGANG (PRAKERIN)
3.1 Tugas Administrasi.
Tugas Administrasi adalah suatu tugas atau pekerjaan yang dilakukan
sehari-hari yang di lakukan di ruan lingkup Administrasi Keuangan, printing
dokumen, copy dokumen. Di Administrasi Keuangan saya di sana hanya 4 bulan dan selanjutnya saya di pindahkan
Divisinya yaitu menjadi Divisi Sekretaris dan sampai sekarang.
3.2 Tugas Sekretaris
Tugas Sekretaris adalah Membantu menginput surat masuk dan surat keluar,
kemudian menyecan surat,mengefax surat dan memfotokopi surat.
Contoh
kegiatan yang dilakukan :
Tugas mengetik manual,
Contoh surat SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas).
3.3 Tugas di Luar Divisi
3.2.1. Pengertian Edmodo
Edmodo adalah platform
microblogging pribadi yang di kembangkan untuk guru dan siswa, dengan
mengutamakan privasi siswa. Guru dan siswa dapat berbagi catatan, tautan, dan
dokumen. Guru juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan sesuatu dalam kerangka
waktu yang dapat di lihat pubik.
Gambar aplikasi Edmodo/Kelas Maya.
Beberapa Fungsi dan Kegunaan Edmodo yaitu:
Fungsi Edmodo :
1.
Untuk mempermudah komunikasi antara murid dengan murid atau
guru dengan guru/ dosen.
2.
Sebagai sarana komunikasi belajar / berdiskusi.
3.
Sebagai tempat untuk ujuan / quiz, dan lain sebagainya.
Kelas Maya
Melalui
kelas maya, dimaksudkan Anda memiliki bekal untuk “belajar kapan saja dan di
mana saja”. Anda dapat
ikut serta dalam kelas maya yang diselenggarakan oleh siapapun, dalam rangka meningkatkan
pengetahuan Anda.Kelas maya, kelas yang diselenggarakan “jarak jauh” sebagai
pelengkap pembelajaran tatap muka, dengan memanfaatkan jejaring internet. Kelas maya memungkinkan
Anda mengunduh berbagai informasi dan pengetahuan baru yang Anda perlukan, yang
telah disediakan oleh guru pengampu kelas maya tersebut, sekaligus Anda dapat
menyampaikan tanggapan/ jawaban atas pertanyaan guru.
3.2.2
Blender
Blender 3D
memberikan fitur – fitur utama sebagai berikut :
a.
Interface yang user friendly dan
tertata rapi.
b.
Tool untuk membuat objek 3D yang
lengkap meliputi modeling, UV mapping, texturing, rigging, skinning, animasi,
particle dan simulasi lainnya, scripting, rendering, compositing, post
production dan game creation.
c.
Cross Platform, dengan uniform GUI
dan mendukung semua platform. Blender 3D bisa anda gunakan untuk semua versi
windows, Linux, OS X, FreeBSD, Irix, Sun dan sistem operasi yang lainnya.
d.
Kualitas arsitektur 3D yang
berkualitas tinggi dan bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan efisien.
e.
Dukungan yang aktif melalui forum
dan komunitas.
f. File Berukuran kecil dan tentu saja gratis.
Lalu di Blender hanya mempunyai 1 jendela dengan fungsi
yang dapat disesuaikan oleh penggunanya. Ada beberapa fungsi dari jendela
blender yaitu:
a.
Header: merupakan menu utama blender
(terdiri dari file, add, render, help).
b.
3D view : tampilan objek secara 3
dimensi.
c.
Outlines: outliner adalah struktur
suatu objek atau data.
d.
Properties : Panel
modifikasi/parameter suatu objek.
e.
Timeline : Untuk playback
animasi/video.
Lalu ada fungsi menu 3D view:
a.
Toolbar : Toolbar bersifat dinamis
sesuai kontek dari objek atau perintah.
b.
Perspektif/ortho : Keterangan
tampilan perspektif/ortho.
c.
Properties : Panel properties untuk
fungsi tertentu dari 3D view/objek.
d.
Camera : Objek kamera untuk sudut
pandang.
e.
Cube : Objek mesh (kubus).
f.
3D Manipulator : Manipulator 3D
untuk geser, putar, dan skala objek.
g.
Lamp : Objek lampu untuk memberi
penerangan..
h.
Operator : Untuk menampilkan opsi
yang sedang aktif.
i.
Editor Type : Tipe editor window
untuk memilih fungi.
j.
3D Widget : 3D manipulator widget.
k.
Mode : Mode objek untuk memperlakukan objek dalam fungsi khusus.
l.
Viewport Shading : Untuk display
objek.
m.
Pivot Point : Digunakan untuk
memilih pivot point.
n.
Orientation : Untuk orintasi
transformasi objek.
o.
Proportional Editing : Mengolah
objek secara proporsional dalam mode edit.
p.
Snap Element : Fungsi snapping dalam
transformasi.Layar : Menempatkan objek dalam lapisan tertentu.
q.
Render Preview : Rendel openGL
gambar/animasi.
Lalu pemanfaatan Blender pada industri media yaitu dalam pembuatan
film anima.
Contoh pembuatan blender.
3.2.3 Perancangan Visualisasi Konsep.
Merancang
atau merencana adalah kegiatan yang harus dilakukan seseorang
ketika akan melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan. Biasakan membuat
perancangan atau perencanaan yang baik sebelum melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan, karena hal itu merupakan awal keberhasilan.
Contoh
sederhana dalam kehidupan keseharian Anda. Ulangan atau ujian akhir semester
(UAS) akan diselenggarakan pada minggu terakhir bulan Desember. Pada awal bulan
Desember, Anda sudah harus merancang kegiatan Anda.Mulailah dengan membuat
daftar yang harus Anda laksanakan, mulai dari yang Anda anggap paling penting.Ambeg parama arta! Memberi prioritas pada
hal-hal yang penting.Misalnya, minggu pertama Anda jadwalkan mendalami mapel
yang belum Anda kuasai dan menyelesaikan tugas proyek, sehingga minggu kedua
dan ketiga Anda dapat berkonsentrasi mempersiapkan diri menghadapi UAS. Jadwal harian pun perlu dirancang, kapan
Anda harus membantu orang tua mencuci dan menyeterika baju, kapan belajar
mandiri, belajar kelompok, berolah raga, dan sebagainya. Selanjutnya, rancangan tersebut perlu Anda
jabarkan ke dalam rencana yang lebih rinci.
Melalui
Perancangan Visualisasi Konsep, dimaksudkan Anda memiliki bekal untuk :
a. Mengidentifikasi masalah dalam kehidupan keseharian -
mendapatidé sebagai solusi memecahkan masalah - menalar idémenjadi gagasan
nyata - dan mengemas gagasan menjadi konsep, produk benda atau layanan, yang
siap dikomunikasikan, dan.
b. Menentukan bentuk visual yang dipilih serta rancangan
urutan tampilan visual yang akan dibuat guna memresentasikan gagasan atau
konsepnya.
Menemukan
masalah dalam kehidupan keseharian menjadi pendorong utama Anda untuk berpikir
mencari solusi pemecahannya. Ide yang Anda dapatkan masih harus dinalar baik-buruknya,
dan jika akan dilaksanakan, dikembangkan menjadi gagasan nyata.
Gagasan
ini akan melahirkan produk benda atau layanan sebagai cara bekerja untuk
mengatasi masalah. Produk benda atau layanan ini harus dikemas dalam konsep
yang lebih jelas, dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi, menjadi sebuah konsep
produk atau konsep layanan.
.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan padasistem
informasi penjualan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Teknologi informasi yang digunakan adalah
Sistem informasi berbasis desktop. Pemilihan solusi menjadi terkomputerisasi
bisa meningkatkan pelayanan perpustakaan semakin baik mulai dari pengolahan
data buku-buku sampai kepada penyajian laporan.
1. Sistem informasi yang diimplementasikan berupa layanan system informasi
penjualan untuk mengatur segala resource barang-barang yang ada di toko. Dengan
rancangan tampilan yang diatur sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti,
bentuk output dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan, mudah
diterima, mudah dibaca dan dapat dilihat isinya dengan cepat.
2. Adanya basis data sebagai tempat penyimpanan data, menjadikan segala
aktivitas dapat dengan cepat direview kembali jika dibutuhkan. Modul-modul yang
telah dibuat sesuai kebutuhan sirkulasi perpustakaan. Sehingga pengguna hanya
dengan sedikit bekerja tetapi menghasilkan output yang banyak dan bermanfaat.
4.2 Saran
1.
Dengan sistem informasi yang baru,
pemakai disarankan untuk memperhatikan kekurangan dan kelemahan sistem agar
dapat segera dicari pemecahan masalahnya dan segera dapat diperbaiki.
2.
Agar kegiatan yang dilakukan hasilnya
maksimum perlu ditingkatkan ketelitian personil untuk menghindari kesalahan.
Dan perlu adanya tenaga ahli yang menguasai bidang komputer untuk mengolah data
Sirkulasi melalui sistem komputer yang telah dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini dan Andri Koniyo.2007.Tuntunan Praktis
Membangun Sistem Informasi
Perpustakaan dengan Visual Basic & Microsoft SQL
Server. Yogyakarta:Penerbit
Andi.
Fathansyah, Ir., 2006, Basis
Data,Bandung : Informatika, 2004
Hartono Jogiyanto, Pengenalan
Komputer, Andi, Yogyakarta,1999
Http://media.diknas.go.id/media/document/5420.pdf
Jogianto HM., MBA., Akt.,
Ph.D.,Analisis dan Desain Sistem Informasi ,
Yogyakarta : Andi,2005.
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi.
http://www.googlebook.com, diakses pada 23
Januari 2012).
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan
Visual Basic dan Microsoft
0 komentar:
Posting Komentar